30 Juni 2025 - 13:28
Source: Parstoday
Mengapa Trump Mengkhawatirkan Persidangan Netanyahu?

Sementara Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu akan hadir di pengadilan untuk menjawab tuduhan korupsi, Presiden AS mengancam bahwa Washington akan menghentikan bantuannya kepada Israel jika persidangan itu berlangsung.

Donald Trump sekali lagi mendukung Perdana Menteri Israel Netanyahu, dengan menyatakan bahwa Amerika Serikat menghabiskan miliaran dolar untuk mendukung Israel, dan menyerukan agar persidangannya di Tel Aviv dibatalkan.

Trump mengkritik Netanyahu dan hasutannya terhadap perang di jejaring sosialnya Truth Social, dengan mengklaim, Apa yang terjadi di Israel terhadap Benjamin Netanyahu sangat disayangkan.

Faktanya, ini adalah kedua kalinya dalam beberapa hari terakhir Trump mendukung Netanyahu dan menyerukan agar persidangannya dibatalkan. Bedanya, kali ini Presiden AS mengangkat isu bantuan AS untuk Israel dan mengancam pejabat Israel dengan cara tertentu.

Trump menulis di jejaring sosialnya, Amerika Serikat menghabiskan miliaran dolar setiap tahun untuk melindungi dan mendukung Israel, lebih banyak daripada negara lain mana pun. Kami tidak akan menoleransi ini.

Netanyahu menghadapi dakwaan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan publik dalam beberapa kasus terpisah. Di antaranya, dalam kasus korupsi yang dikenal sebagai "Kasus 1000", ia dituduh menerima hadiah senilai 700.000 shekel dari Arnon Milchan, seorang produser Israel di Hollywood dan seorang pengusaha kaya.

Menurut jaksa penuntut Israel, Netanyahu membantu Milchan mengamankan kepentingan bisnisnya dengan imbalan hadiah mahal, termasuk alkohol dan rokok. Dalam kasus lain yang dikenal sebagai "Kasus 4000", Netanyahu juga dituduh berkolusi dengan pemilik perusahaan telekomunikasi Bezeq, perusahaan yang memiliki situs berita Walla.

Menurut laporan jaksa penuntut Israel, Netanyahu dituduh melakukan korupsi yang meluas dalam kasus ini, yang berarti bahwa ia memberikan jutaan dolar dalam bentuk fasilitas keuangan kepada Shaul Elwich, pemilik perusahaan, sehingga situs berita Walla dapat memberikan dukungan media bagi perdana menteri dan keluarganya.

Meskipun beberapa pejabat senior Israel pernah diadili dan bahkan dipenjara karena pelanggaran yang mereka lakukan sebelumnya, ini adalah pertama kalinya seorang perdana menteri dalam posisi ini diadili. Selain itu, ini adalah pertama kalinya Presiden AS Donald Trump secara langsung campur tangan dalam urusan internal Israel dan menyerukan agar persidangan tidak diadakan.

Sebenarnya, permintaan Presiden AS untuk membatalkan persidangan Perdana Menteri Israel Netanyahu dan ancaman tersiratnya untuk memutus bantuan keuangan ke Israel jika proses ini berlanjut merupakan tanda dari dimensi hubungan AS dengan Israel yang kompleks dan beraneka ragam, serta pandangan pribadi dan politik Trump terhadap tokoh-tokoh seperti Netanyahu.

Netanyahu selalu menjadi mitra dan pendamping yang dapat diandalkan bagi Presiden AS, seperti pada masa jabatan pertama kepresidenan Trump, ia mendukung keputusan Netanyahu, termasuk mengakui Quds sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS ke kota ini. Presiden AS juga mencoba memperbaiki posisi Netanyahu dengan mengusulkan normalisasi hubungan. Sekarang, Trump telah menjadi pendukung utama Netanyahu dalam perang Gaza dan perang 12 hari dengan Iran.

Padahal, Presiden AS berupaya memberikan segala macam keistimewaan kepada Netanyahu dengan menyindir bahwa ia adalah mitra AS yang loyal dan efektif di kawasan dan mempertanyakan legitimasi tuntutan hukum apa pun terhadapnya. Pembelaan semacam ini berakar dari hubungan pribadi yang erat antara Trump dan Netanyahu, yang mencapai puncaknya selama masa jabatan pertama Trump. Netanyahu telah secara terbuka dan tegas mendukung keputusan Trump dalam beberapa kesempatan, seperti menarik diri dari JCPOA. Dukungan tanpa syarat ini dianggap oleh Trump sebagai bentuk “kesetiaan politik” yang harus dibalas.

Di sisi lain, Israel, dengan Netanyahu sebagai Perdana Menteri, selalu bertindak sebagai kekuatan pendorong di balik kebijakan anti-Iran AS di kawasan. Oleh karena itu, mempertahankan Netanyahu tetap berkuasa, terutama pada tahap saat ini ketika perang Gaza sedang berlangsung, dapat dianggap sebagai kartu truf strategis bagi Amerika Serikat.

Selain itu, mengadili atau melemahkan Netanyahu dapat mengganggu keseimbangan kekuatan internal Israel dan membuat institusi militer dan keamanan negara tersebut kacau balau, yang secara langsung akan memengaruhi kapasitas operasional Israel dan, akibatnya, rencana regional Amerika.

Sebaliknya, persidangan Netanyahu juga merupakan masalah yang rumit dan berakar dalam di Israel. Tidak mengadilinya akan memicu ketidakpuasan internal di Israel, dan partai-partai oposisi tidak akan menerima penangguhan proses persidangan. Karena beberapa lawan politik Netanyahu melihat kasus-kasus ini sebagai kesempatan untuk mengakhiri masa jabatannya yang panjang. Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit menekankan mengenai tuduhan korupsi terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Saya akan menghakimi dengan independensi penuh dan berdasarkan bukti dan hukum.

Namun, ancaman Trump untuk menghentikan bantuan AS ke Israel dalam situasi ini menunjukkan bahwa presiden AS menganggap campur tangan dalam urusan internal sekutunya bukan hanya diperbolehkan, tetapi juga perlu. Dukungan eksplisit Trump untuk Netanyahu juga merupakan bukti jenis diplomasi khusus di mana hubungan pribadi menggantikan hubungan antarpemerintah dan kriteria kebijakan luar negeri tradisional berubah di bawah pengaruh perspektif masing-masing pemimpin.

Tampaknya di mata Trump, perjuangan melawan "sistem peradilan oposisi" telah menjadi benang merah dan elemen solidaritas di antara para pemimpin sayap kanan di seluruh dunia.(sl)

Your Comment

You are replying to: .
captcha